Minggu, 22 Februari 2015

KAWAH IJEN

Kawah Ijen bondowoso Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936. Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya. Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia. Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam. Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.

KALIBENDO

Air Terjun Kali Bendo Air Terjun yang satu ini tidak kalah bagusnya dari air terjun lain yang ada di Banyuwangi lho.. Karena di sekitar air terjun ini terdapat perkebunan karet, kopi, dan cengkeh. Air Terjun Kalibendo memiliki ketinggian sekitar 10 m dan berada di dalam kawasan Agro Wisata Kalibendo, dimana terdapat perkebunan karet, kopi dan cengkeh. Terletak di Desa kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Berjarak kira-kira 15 km dari Banyuwangi ke arah barat daya. Ada beberapa jalur alternatif menuju kesana, tapi biasanya mengambl jalan lurus ke arah barat daya tadi. Dari pusat kota Banyuwangi perjalanan diarahkan ke Terminal Sasak Perot di Desa Bakung, Kecamatan Glagah. Selanjutnya perjalanan tetep lurus ke arah barat hingga tiba di pertigaan Patung Barong di Desa Banjarsari. Dari pertigaan ini mengambil arah lurus melintasi Desa Kemiren hingga desa Tamansuruh Selanjutnya perjalanan diteruskan beberapa menit hingga masuk Desa kampung anyar. Perjalanan menuju kalibendo akan membuat anda bertanya—tanya karena jalan menuju kalibendo masih lestari dan alami. Selain itu jalan yang berlobang membuat suasana perjalanan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai alam dan mempunyai jiwa petualangan tinggi. Selain itu di tempat ini kita dapat memacu adrenalin kita. Jalan yang menanjak akan membuat anda lebih bersemangat. Selain itu akses menuju kalibendo mudah karena infrastrukturnya sudah mengalami banyak perubahan. Jalan menanjak tidak perlu anda takuti karena tanjakan menuju kalibendo ini tidak terlalu tinggi. Kalibendo ini bukanlah tempat wisata seperti kolam renang, pantai atau museum. Tapi kalibendo ini menyuguhkan hal yang berbeda, pemandangan perdesaan yang alami, panorama alam yang membuat mata tercengang selain itu perdesaan yang masih tradisional membuat suasana yang berbeda. Selain itu tempat yang utama dari kalibendo adalah air terjun yang sangat indah dan membuat suasana hati menjadi tenang. Untuk menuju air terjun yang berada di tengah—tengah kalibendo mempunyai akses yang mengasyikan kushusnya bagi pecinta alam. Air terjun ini juga sering dijadikan tempat tujuan remaja untuk lebih mendekatkan kepada kekasihnya. Air terjun ini juga dapat digunakan untuk mandi selain airnya yang bersih juga bebatuannya yang masih alami. Jadi bagi wisatawan yang belum kesana jangan ragu untuk mencoba tempa ini!

GREEN BAY

Teluk Hijau, Pantai Cantik yang Disembunyikan Banyuwangi Banyuwangi tak hanya memiliki Pantai Plengkung yang indah, tapi juga Teluk Hijau. Pantai yang masih tersembunyi dan sepi ini memiliki pasir putih yang menawan. Teluk Hijau semakin eksotis ketika dihempas ombak. Teluk Hijau atau Green Bay terletak di Kabupaten Banyuwangi, bagian selatan Pesanggrahan, Desa Sarongan. Inilah surga yang tersembunyi di Banyuwangi. Keindahan pantai pasir putih nan menawan berhias deburan ombak. Teluk Hijau berada di belakang tebing setelah Pantai Batu. Jika bertemu dengan pantai yang dipenuhi hamparan batu, berarti Anda berada di Pantai Batu. Meski begitu, ini berarti lokasi Teluk Hijau semakin dekat. Langkahkan lagi sedikit kaki dan Anda pun akan tiba di Teluk Hijau. Sepi, bersih, dan indah! Untuk menuju Green Bay, atau yang biasa disebut Teluk Ijo oleh penduduk lokal, traveler harus menuju Desa Pesanggrahan terlebih dahulu. Baru kemudian, lanjut ke Desa Sarongan dengan kondisi jalan yang cukup rusak. Setelah tiba di Sarongan, jangan terburu senang. Ini karena Anda masih harus trekking ke dalam hutan sekitar 1-2 jam, sebelum mencapai Teluk Hijau. Oh iya, selalu waspada juga ya karena Anda akan melalui jalan setapak. Terlebih, kanan kiri jalan adalah jurang.

G-ISLAND

Pantai Plengkung atau yang terkenal dengan sebutan Pantai G-Land adalah surga bagi peselancar. Pantai G-Land berada di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai ini sudah menjadi surganya peselancar dunia. Ombaknya yang panjang sungguh menantang. Namun, keindahan alamnya tak bisa dipandang sebelah mata. Pemandangan G-Land atau pantai Plengkung sungguh pemandangan yang bagus dan berbeda dari Bali atau pun Hawaii. Hawaii dan Bali, di belakang pantai terdapat banyak gedung-gedung berdiri. Berbeda dengan G-Land yang di belakangnya adalah hutan yang hijau.

pulo merah

Bukit yang menjadi nama pantai ini. Intisari-Online.com - Banyuwangi bukanlah daerah yang dilewatkan saja antara Bali dan Yogyakarta. Daerah ini pun memiliki banyak objek wisata yang tak cukup sehari untuk menyinggahinya. Meski lebih dikenal dengan ombaknya yang sangat bagus untuk berselancar, daerah yang dikenal dengan Sunrise of Java ini memiliki segudang kekayaan alam dan budaya. Tidak percaya? Cobalah singgah di Pulau Merah atau Pulo Merah. Objek wisata berupa pantai ini terletak di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Kita dapat berkunjung ke pulau itu dengan berjalan kaki saat air laut surut. Di Pulau Merah ini juga terdapat pura tempat warga beragama Hindu melaksanakan upacara Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan. Pada tahun 1990-an, kawasan Pulau Merah pernah rusak parah akibat diterjang bencana tsunami. Di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, Pemkab Banyuwangi memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan kawasan wisata ini. Misalnya dengan memperbaiki akses jalan menuju lokasi. Pada akhir 2012 lalu, Pemkab Banyuwangi telah memperkenalkan Pantai Pulau Merah ke dunia internasional melalui penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda "Banyuwangi Tour de Ijen". Sebelum adanya "Tour de Ijen", akses jalan menuju Pantai Pulau Merah lumayan berat, berupa jalan berbatu yang melintasi kawasan perkebunan karet dan cokelat milik PTPN XII. Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang cukup tinggi (sekitar 3 - 5 meter) tidak terlalu sesuai untuk berenang, terutama bagi anak kecil. Sesuai untuk selancar bagi pecinta surfing. Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Perancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini. President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. "Saya juga sudah berkeliling dunia dan melihat pantai di banyak negara, tetapi belum pernah melihat pantai yang seindah Pulau Merah. Pertama kali berkunjung ke sini, saya langsung takjub. Selain ombaknya yang bagus untuk surfing, keberadaan gugusan pulau-pulau juga menambah keindahannya. Ke depan, Pulau Merah bisa menjadi destinasi andalan Banyuwangi." Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan Pantai Plengkung antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir, dan profesional dengan ketingian rata-rata dua meter. Berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh peselancar profesional. Selain itu, Pulo Merah juga lebih mudah diakses dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan pemukiman penduduk. Dasar pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk para peselancar. Dibandingkan ombak Pantai Kuta, ombak Pulo Merah lebih "serius" sehingga memungkinkan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya. Kawasan wisata ini terletak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi menuju arah selatan. Untuk menuju objek wisata ini, wisatawan bisa menggunakan mobil dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 hingga dua jam.

Selasa, 13 Januari 2015

PARIWISATA YANG ADA DI BANYUWANGI

Pariwisata Banyuwangi

      Banyak sekali tempat - tempat wisata yang indah di kabupaten Banyuwangi. Wisata yang terdapat di kabupaten Banyuwangi tidak kalah indahnya dengan wisata yang ada di Bali. Seperti halnya Pulau Merah, G-Land, Green Bay dan masih banyak wisata yang lain,,,

berikut sedikit contoh ulasan wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi:

Home

Pantai Sukomade

Alas Purwo

Kawah Ijen

Bedul